Subhanallah.sungguh menakjubkan Allah swt memberikan anugrah terbesar kepada makhluk ciptaan_Nya berupa 2 alat pancaindera yaitu MATA DAN HATI..
Hohoho..siapa yang tak tahu tentang 2 alat panca indra tsb?
Hm..sebelum kita bahas lebih mendetil tentang MATA dan HATI tsb..kita lihat dulu beberapa syair dari Imam Ghazali dan yang lainnya tentang MATA dan HATI yuk?..
HATI adalah raja.
Dan seluruh tubuh adalah pasukannya.
Jika rajanya baik maka baik pula pasukannya.
Jika rajanya buruk, buruk pula pasukannya.
Wahai HATI, jika engkau dianugerahi pandangan,
tentu engkau tahu bahwa rusaknya pengikutmu adalah karena kerusakan dirimu,
dan kebaikan mereka adalah kebaikanmu.
Sumber bencana yang menimpamu adalah karena engkau tidak memiliki cinta pada Allah, tidak suka dzikir kepada-Nya, tidak menyukai firman, asma dan sifat-sifatNya.
Allah berfirman, “Sesungguhnya bukan MATA itu yang buta, tetapi yang buta adalah HATI yang ada di dalam dada”. (QS.AI-Hajj:46)
Dan seluruh tubuh adalah pasukannya.
Jika rajanya baik maka baik pula pasukannya.
Jika rajanya buruk, buruk pula pasukannya.
Wahai HATI, jika engkau dianugerahi pandangan,
tentu engkau tahu bahwa rusaknya pengikutmu adalah karena kerusakan dirimu,
dan kebaikan mereka adalah kebaikanmu.
Sumber bencana yang menimpamu adalah karena engkau tidak memiliki cinta pada Allah, tidak suka dzikir kepada-Nya, tidak menyukai firman, asma dan sifat-sifatNya.
Allah berfirman, “Sesungguhnya bukan MATA itu yang buta, tetapi yang buta adalah HATI yang ada di dalam dada”. (QS.AI-Hajj:46)
”MATA adalah penuntun,
sementara HATI adalah pendorong dan pengikut.
Yang pertama, MATA memiliki kenikmatan pandangan.
Sedang yang kedua, HATI memiliki kenikmatan pencapaian rasa,
“Dalam dunia nafsu keduanya adalah sekutu yang mesra.
Jika terpuruk dalam kesulitan, maka masing-masing akan saling mencela dan mencerai.”
(Ibnu Qoyim)
sementara HATI adalah pendorong dan pengikut.
Yang pertama, MATA memiliki kenikmatan pandangan.
Sedang yang kedua, HATI memiliki kenikmatan pencapaian rasa,
“Dalam dunia nafsu keduanya adalah sekutu yang mesra.
Jika terpuruk dalam kesulitan, maka masing-masing akan saling mencela dan mencerai.”
(Ibnu Qoyim)