Seringkali hinggap pertanyaan kepadaku hingga kadang kurasakan rasa jenuh untuk menjawabnya.
Bukan sekali dua kali namun puluhan entah ratusan kali hal senada terlontar untukku.
Kutahu kalau mereka care padaku…tapi bisakah membiarkanku bernafas sedikit tanpa dikejar pertanyaan spt itu?
“Kapan kau akan menikah Nak?Usiamu sudah melebihi cukup sebagai gadis Indonesia.Orang tuamu butuh pewaris keturunan darimu,Nak!”
“Saya belum menemukan pendamping yang cocok ya Umi…”
“Sampai kapan kau menunggu pangeranmu kalau kau sendiri tak pernah berusaha mencarinya?Kau hanya sibuk dengan duniamu sendiri!”
“Biarlah Allah yang akan memberikan pangeranku ya Umi..Allah pasti akan memberikan pasangan yang baik untukku,InsyaAllah..Maukah Umi bersabar?”
***********************
JODOH…
bagiku jika orang bertanya tentang pandanganku tentang jodoh maka jawabanku sama saja menanyakan keyakinanku tentang kematian.
Bukankah jodoh dan kematian adalah rahasia Allah swt yang tersembunyi dalam takbir ke ghaiban_Nya dan tersimpan dengan indah dalam tiap lembar daun DI LAUHUL MAHFUZH??
Jadi buat apa harus kukejar?
Kenapa juga harus khawatir?
Tidak..aku tak mau melakukannya…
Biarlah Allah swt yang akan mengantarkannya dengan cara_Nya.
Wahai An-Nissa perhiasan terindah dunia..
Jangan pernah dirimu mengobral kehormatanmu untuk hal2x yang dirimu sendiri tak yakin akan kehakikiannya.
Mengertikah maksudku??
Wahai An-Nissa..
Kutanyakan padamu..pernahkah dirimu jatuh cinta?
Kuyakin pasti pernah mengalaminya…
dirikupun mengakuinya…
Tapi ingatlah wahai An-Nissa…
Jangan umbar rasa itu …
Rasa yang belum tentu berlabuh pada tempatnya..
Fikirkanlah wahai An-Nissa…
Jika dia yang dirimu cintai…
Yang menggangu tidurmu yang lelap..
Menangis karena desakan rindumu…
Ternyata orang yang kau cintai itu bukanlah atau mungkin tak akan pernah menjadi pendamping hidupmu?
Atau bukan dirimu yang jadi pilihan dirinya?
bagaimana perasaanmu?
Tidak malukah?Tidak sedihkah?
bayangkanlah wahai An _Nissa…
Jika hal itu terjadi padamu…
masih mampukah dirimu menatap wajah suamimu kelak dengan cinta yang seutuhnya?
Cinta yang ternyata pernah kau berikan separuh hatimu kepada lelaki lain??
Wahai para ADAM…
Tak cemburukah dirimu?
Menimang seorang An_Nissa untuk jadi pendamping hidupmu..
namun hatinya telah diserahkan kepada lelaki lain?
Adakah rasa sakit hatimu wahai para Adam…
Kala kebersamaan dengamu namun hati AN-Nissa-mu sedang membandingkanmu dengan sosok lelaki lain di hatinya?
Tak sedihkah? Tak sakitkah? Tak cemburukah?
Jika kau, para lelaki, menjawab 'ya' maka, itu pula yang kami, wanita, rasakan..
Takkan pernah bosan ku ingatkan, bahwa yang akan berlaku tetaplah ketetapan-Nya….
Sekuat apapun usaha kita..
Jika tak sejalan dengan kehendak-Nya, maka tak akan pernah terjadi.. .
Lalu, buat apa kau mubazirkan waktumu?
Untuk apa Kau kuras energimu?
Buat apa tangisanmu…
Kalau ternyata dia bukan tentu jadi milikmu…
Wahai para Adam…
Ingin kukatakan padamu…
Mungkin saat kau memilihku belum tumbuh rasa cinta di hatiku..
Tapi ketahuilah…
Karena kau memilihku…maka diriku mencintaimu..
Bukankah jatuh cinta perlu sebuah proses?
Akan ada sebab dan alas an lain yang membuatku jatuh cinta kepadamu.
Dan dirimupun akan mencintaiku..
Dan kala itu terjadi maka akan terangkai dengan indah dalam kerangka KEHALALAN..
Dalam ikatan pernikahan yang disebut MITSAQAN
Dan tanpa ragu ingin kuserahkan cinta UTUHKU YANG TAK TERSENTUH..
Hanya padamu…Ya hanya padamu ..
Untukmu duhai cintaku…
********************JODOH…
bagiku jika orang bertanya tentang pandanganku tentang jodoh maka jawabanku sama saja menanyakan keyakinanku tentang kematian.
Bukankah jodoh dan kematian adalah rahasia Allah swt yang tersembunyi dalam takbir ke ghaiban_Nya dan tersimpan dengan indah dalam tiap lembar daun DI LAUHUL MAHFUZH??
Jadi buat apa harus kukejar?
Kenapa juga harus khawatir?
Tidak..aku tak mau melakukannya…
Biarlah Allah swt yang akan mengantarkannya dengan cara_Nya.
Wahai An-Nissa perhiasan terindah dunia..
Jangan pernah dirimu mengobral kehormatanmu untuk hal2x yang dirimu sendiri tak yakin akan kehakikiannya.
Mengertikah maksudku??
Wahai An-Nissa..
Kutanyakan padamu..pernahkah dirimu jatuh cinta?
Kuyakin pasti pernah mengalaminya…
dirikupun mengakuinya…
Tapi ingatlah wahai An-Nissa…
Jangan umbar rasa itu …
Rasa yang belum tentu berlabuh pada tempatnya..
Fikirkanlah wahai An-Nissa…
Jika dia yang dirimu cintai…
Yang menggangu tidurmu yang lelap..
Menangis karena desakan rindumu…
Ternyata orang yang kau cintai itu bukanlah atau mungkin tak akan pernah menjadi pendamping hidupmu?
Atau bukan dirimu yang jadi pilihan dirinya?
bagaimana perasaanmu?
Tidak malukah?Tidak sedihkah?
bayangkanlah wahai An _Nissa…
Jika hal itu terjadi padamu…
masih mampukah dirimu menatap wajah suamimu kelak dengan cinta yang seutuhnya?
Cinta yang ternyata pernah kau berikan separuh hatimu kepada lelaki lain??
Wahai para ADAM…
Tak cemburukah dirimu?
Menimang seorang An_Nissa untuk jadi pendamping hidupmu..
namun hatinya telah diserahkan kepada lelaki lain?
Adakah rasa sakit hatimu wahai para Adam…
Kala kebersamaan dengamu namun hati AN-Nissa-mu sedang membandingkanmu dengan sosok lelaki lain di hatinya?
Tak sedihkah? Tak sakitkah? Tak cemburukah?
Jika kau, para lelaki, menjawab 'ya' maka, itu pula yang kami, wanita, rasakan..
Takkan pernah bosan ku ingatkan, bahwa yang akan berlaku tetaplah ketetapan-Nya….
Sekuat apapun usaha kita..
Jika tak sejalan dengan kehendak-Nya, maka tak akan pernah terjadi.. .
Lalu, buat apa kau mubazirkan waktumu?
Untuk apa Kau kuras energimu?
Buat apa tangisanmu…
Kalau ternyata dia bukan tentu jadi milikmu…
Wahai para Adam…
Ingin kukatakan padamu…
Mungkin saat kau memilihku belum tumbuh rasa cinta di hatiku..
Tapi ketahuilah…
Karena kau memilihku…maka diriku mencintaimu..
Bukankah jatuh cinta perlu sebuah proses?
Akan ada sebab dan alas an lain yang membuatku jatuh cinta kepadamu.
Dan dirimupun akan mencintaiku..
Dan kala itu terjadi maka akan terangkai dengan indah dalam kerangka KEHALALAN..
Dalam ikatan pernikahan yang disebut MITSAQAN
Dan tanpa ragu ingin kuserahkan cinta UTUHKU YANG TAK TERSENTUH..
Hanya padamu…Ya hanya padamu ..
Untukmu duhai cintaku…
Andrealica Nhordeeniz
0 komentar:
Posting Komentar