Setiap jiwa akan merasakan kematian”
(QS Ali ‘Imran [3]: 183)
“Kami tidak menganugerahkan hidup abadi untuk seorang manusiapun sebelum kamu. Apakah jika kamu meninggal dunia mereka akan kekal abadi?
(QS Al-Anbiya’ [21]: 34)
********************************************************
Sadarlah ..
Tak sedikit yang Allah takdirkan dengan kematian tiba-tiba.
Peristiwa ini seharusnya menyadarkan kita, bhw bukan sakit, bencana dan musibah yg mengakhiri jatah hidup seseorang.
Sungguh Allah telah mengajarkan, bhw ajal kita telah ditetapkan.
Tp Allah tak mengkabarkan saat kapan ajal itu datang.
Bukankah kita sering merasa heran ketika ada kabar kawan meninggal padahal sebelumnya sempat akrab berbincang?
Kita juga sering dibuat menyesal, saat orang yang dicinta wafat tiba-tiba, sementara ada haknya yg terlanggar atau dosa yg belum terbebaskan?
Sahabat fillah
Banyak mengingat mati memang sangat dianjurkan,agar hati yang keras bisa lunak menerima kebenaran,agar hati yang kasar menjadi mudah memaafkan, dan hati yang gemar mengagumi diri dan mengecilkan orang lain menjadi bersih penuh ketawadhuan
Sahabat fillah
Banyak mengingat mati memang sangat dianjurkan,agar hati yang keras bisa lunak menerima kebenaran,agar hati yang kasar menjadi mudah memaafkan, dan hati yang gemar mengagumi diri dan mengecilkan orang lain menjadi bersih penuh ketawadhuan
Sahabat fillah
Benar, jika Baginda Rasul pernah berkata,
Sering2lah mengingat mati,
Sebab mengingat mati itu menghapuskan dosa
dan mengikis ambisi seseorang pada dunia..
Tentu saja, bukan berarti kita menafikan dunia
Namun kita diingatkan bahwa dunia bagi hamba beriman adalah jembatan menuju surga
Adapun harta, gelar, karir dan apapun yang kita punya adalah kendaraannya.
Sayangnya lagi-lagi kita sering lupa,
Hingga kita cukup berbangga dengan kendaraan yang kita punya,
namun tak memakainya di jalan menuju surga.
Sering2lah mengingat mati,
Sebab mengingat mati itu menghapuskan dosa
dan mengikis ambisi seseorang pada dunia..
Tentu saja, bukan berarti kita menafikan dunia
Namun kita diingatkan bahwa dunia bagi hamba beriman adalah jembatan menuju surga
Adapun harta, gelar, karir dan apapun yang kita punya adalah kendaraannya.
Sayangnya lagi-lagi kita sering lupa,
Hingga kita cukup berbangga dengan kendaraan yang kita punya,
namun tak memakainya di jalan menuju surga.
Ingatlah sahabat fillah..
waktu adalah fana….
Namun kecintaan pada dunia melupakan semuanya...
Hidup cuma sementara,untuk itu bekalilah diri kita
Tahukah wahai sahabat fillah??
Kita hidup di dunia yang rata2 60-70 th,
ternyata hanya setara dengan 2 menit 1 detik dibanding relativitas waktu di padang mahsyar.
Jadi hidup ini memang singkat & sangat berharga.
Sehingga jika kita cerdas,kita akan sekuatnya menjauhi kesia2an, fokus beramal yg bernas dengan pahala kebaikan, berdakwah dan gigih berjuang di jalan Islam yang dijanjikan kemuliaan.
Sahabat fillah
Kadang kita lupa,bahwa hidup itu seperti kumpulan titik yang membentuk garis lurus.
Ada awal&ada akhir...
Hari ini,posisi kita entah di titik mana.Dan titik akhir pun kita tak pernah tahu...
Alangkah berharganya waktu. Satu jam = 60 menit... Dan satu menit adalah 60 detik..Sama dengan 60 ketukan.
Satu ketuk...kadang kita anggap tak berarti...
Padahal 1 ketuk itu setara dengan 1 kali detak jantung kita, atau sama dengan 1 tarikan nafas kita...
Bayangkan jika jantung kita kehilangan 1 detak saja atau 1 tarikan nafas saja....
Apa yang terjadi?
Alangkah benar jika Allah ingatkan manusia tentang waktu..
Karena hidup memang berpacu dengan waktu.
waktu adalah fana….
Namun kecintaan pada dunia melupakan semuanya...
Hidup cuma sementara,untuk itu bekalilah diri kita
Tahukah wahai sahabat fillah??
Kita hidup di dunia yang rata2 60-70 th,
ternyata hanya setara dengan 2 menit 1 detik dibanding relativitas waktu di padang mahsyar.
Jadi hidup ini memang singkat & sangat berharga.
Sehingga jika kita cerdas,kita akan sekuatnya menjauhi kesia2an, fokus beramal yg bernas dengan pahala kebaikan, berdakwah dan gigih berjuang di jalan Islam yang dijanjikan kemuliaan.
Sahabat fillah
Kadang kita lupa,bahwa hidup itu seperti kumpulan titik yang membentuk garis lurus.
Ada awal&ada akhir...
Hari ini,posisi kita entah di titik mana.Dan titik akhir pun kita tak pernah tahu...
Alangkah berharganya waktu. Satu jam = 60 menit... Dan satu menit adalah 60 detik..Sama dengan 60 ketukan.
Satu ketuk...kadang kita anggap tak berarti...
Padahal 1 ketuk itu setara dengan 1 kali detak jantung kita, atau sama dengan 1 tarikan nafas kita...
Bayangkan jika jantung kita kehilangan 1 detak saja atau 1 tarikan nafas saja....
Apa yang terjadi?
Alangkah benar jika Allah ingatkan manusia tentang waktu..
Karena hidup memang berpacu dengan waktu.
Semoga Allah, berkenan menganugrahi kita akhir hidup yang baik dan kematian yang dirahmati.
****************************************
****************************************
Macau, June 2011
Andrealica Nhordeeniz & S.Nafidah .A
Andrealica Nhordeeniz & S.Nafidah .A
0 komentar:
Posting Komentar