“Ass..Rin..!”sapa Tika padaku..
“Hello..Rin..Asaa..kum?”kedua kalinya dia menyapaku.
Aku hanya tersenyum..
Aku hanya tersenyum..
“Koq malah tersenyum sich?Ada yang salah dengan SALAMku?Apa penampilanku yang kau pikir makin keren?
Atau kau marah dengan suratku yang kemarin?” tanyanya bertubi
Atau kau marah dengan suratku yang kemarin?” tanyanya bertubi
“Nggak..!”jawabku sambil tersenyum
“lalu kenapa suratku nggak pernah kau balas..bahkan salamku yg barusan juga nggak kau jawab.Bukankah menurut Islam kalau ada yang mengucapkan salam wajib kita jawab?
“Itu memang benar..tapi saya nggak tahu harus jawab apa dengan ucapan salammu itu…
“Emang salamku kenapa?Aneh?Nggak umum?”
“Gini lho Tika..Saya itu suka bingung mau jawab apa gitu dgn salammu yang seringkali bikin saya termenung..Salammu itu tidak sesuai dengan hukum syara Islam.Islam mengajarkan ucapan salam yang baik yaitu Assalamu'alaykum/ Assalamu'alaikum yang artinya adalah keselamatan bagimu..
Nich hadist Nabi yang berbunyi;
a. "Seorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengucapkan "Assalamu'alaykum."
Maka dijawab oleh Nabi saw, kemudian ia duduk. Rasulullah saw bersabda : "Sepuluh."
Kemudian datang pula lain orang memberi salam, "Assalamu'alaykum warohmatullaahi wa barokaatu."
Dan setelah dijawab oleh Nabi saw, ia duduk.
Rasulullah berkata : "Dua puluh."
Kemudian orang ketiga datang dan mengucapkan : "Assalamu'alaykum warohmatullaahi wa barokaatu."
Maka dijawab Nabi saw dan Nabi berkata : "Tiga Puluh."
(diriwayatkan dalam Musnad ad-Darami, Abu Daud dan Tirmidzi, dari Imran bin al-Hashin)
b. Diriwayatkan dalam Abu Daud, dari Mu'adz bin Anas ra tammbahan dari hadits sebelumnya, dan yang di akhir kalimatnya adalah : "Assalamu'alaykum warohmatullaahi wa barokaatu wa maghfiratuh."
Nabi saw berkata : Empat puluh pahala dan beginilah keutamaan-keutamaannya.”
(HR.Tirmidzi)
Nabi saw berkata : Empat puluh pahala dan beginilah keutamaan-keutamaannya.”
(HR.Tirmidzi)
Jadi..intinya ucapkanlah baik lisan maupun tulisan salam yang benar menurut Islam “paparku panjang lebar
“Tapi itukan kepanjangan lho Rin..! Nggak salah kan kalau kusingkat dgn ASS,Ass Kum dll?” protes Tika
“Hm..gini lho Tika..Salam itu kan do’a.Nach..kamu tahu nggak arti kata ASS atau Asaa..kum ,Asskum dll?”tanyaku yang dijawab dengan gelengan kepala Tika.
“Saya tahu..bukan Cuma kamu saja Tika yang suka nulis dan ngucapin Salam Islam dgn salah kaprah. Sering lho saya terima sms atau ucapan langsung dr teman2 spt;
a. As.. salam mualaikum = menurut saya kurang. karena huruf ''ain dibaca alif pada kata 'alaikum jd maknanya bisa jadi hilang.
b. Asaa.. kum = nah ini dia yang bahaya.. ada orang yg baca "lam"nya hilang. artinya berubah menjadi kematian bagimu.
c. ASS = duh kebangetan banget nich yg suka nulis/ucapkan kata ASS.
tahu nggak artinya?Bisa KELEDAI,ORANG BODOH,bahkan pantat(maaf)
tahu nggak artinya?Bisa KELEDAI,ORANG BODOH,bahkan pantat(maaf)
d. ASSKUM= waduh..ini juga bikin bingung artinya.
Gitu lho Tik..penyingkatan salam itu ternyata berdampak sangat jelek…!”kataku panjang lebar.
“waduh..berati selama ini saya salah kaprah ya Rin…?Maaf ya..saya nggak tahu…Ternyata selama ini saya sering panggil kamu Keledai Cs dengan sebutan ASS hehehe…
Dan suratku ternyata didahului dgn Asaa..kum..berarti berdo’a untuk kematianmu..astagfirrullah....afwan ya Rin..aku nggak tahu…!”
Dan suratku ternyata didahului dgn Asaa..kum..berarti berdo’a untuk kematianmu..astagfirrullah....afwan ya Rin..aku nggak tahu…!”
“Nggak apa2x Tika…kan belum tahu...
“Tolong donk Rin..jelaskan lebih jauh tentang makna Salam Islam biar saya bisa berbagi dgn yg lain dan bisa lebih memahami gitu !” pinta Tika
“Oke..Saya mulai dari makna salam dulu ya?
Ada beberapa makna dari ucapan Salam tsb yaitu;
Ada beberapa makna dari ucapan Salam tsb yaitu;
a. Salam bukan sekedar ungkapan kasih-sayang, tetapi memberikan juga alasan dan logika kasih-sayang yang di wujudkan dalam bentuk doa pengharapan agar kita selamat dari segala macam duka-derita. Tidak seperti kebiasaan orang Arab yang mendoakan untuk tetap hidup, tetapi Salam mendoakan agar hidup dengan penuh kebaikan.
b. Salam mengingatkan kita bahwa kita semua bergantung kepada Allah SWT. Tak satupun makhluk yang bisa mencelakai atau memberikan manfaat kepada siapapun juga tanpa perkenan Allah SWT.
c.Perhatikanlah bahwa ketika seseorang mengatakan kepada kita, "Aku berdoa semoga kamu sejahtera." Maka ia menyatakan dan berjanji bahwa kita aman dari tangan(perlakuan)-nya, lidah(lisan)-nya, dan ia akan menghormati hak hidup, kehormatan, dan harga-diri kita.
c.Perhatikanlah bahwa ketika seseorang mengatakan kepada kita, "Aku berdoa semoga kamu sejahtera." Maka ia menyatakan dan berjanji bahwa kita aman dari tangan(perlakuan)-nya, lidah(lisan)-nya, dan ia akan menghormati hak hidup, kehormatan, dan harga-diri kita.
Ibnu Al-Arabi di dalam Ahkamul Qur’an mengatakan:
Tahukah kamu arti Salam? Orang yang mengucapkan Salam itu memberikan pernyataan bahwa ‘kamu tidak terancam dan aman sepenuhnya dari diriku.’
Nabi Muhammad SAW sangat menekankan penyebaran pengucapan Salam antar sesama Muslim dan Beliau menyebutnya sebagai perbuatan baik yang paling utama di antara perbuatan-perbuatan baik yang anda kerjakan. Ada beberapa Sabda Rosulullah yang menjelaskan pentingnya ucapan salam antar seluruh Muslim diantaranya:
a. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Kamu tidak dapat memasuki Surga kecuali bila kamu beriman. Imanmu belumlah lengkap sehingga kamu berkasih-sayang satu sama lain. Maukah kuberitahukan kepadamu sesuatu yang jika kamu kerjakan, kamu akan menanamkan dan memperkuat kasih-sayang di antara kamu sekalian? Tebarkanlah ucapan salam satu sama lain, baik kepada yang kamu kenal maupun yang belum kamu kenal." (Muslim)
b. Abdullah bin Amr RA mengisahkan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah amalan terbaik dalam Islam?” Rasulullah SAW menjawab: Berilah makan orang-orang dan tebarkanlah ucapan salam satu sama lain, baik kamu saling mengenal ataupun tidak.” (Sahihain)
c. Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)
d. Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)
e. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.”
f. Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86:
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.
Oya perlu di ketahui mengawali mengucapkan salam sifatnya adalah sukarela, sedangkan membalasnya adalah kewajiban”
Pada bagian kalimat terakhir Surat An-Nisa ayat 86, Allah SWT berfirman:
Pada bagian kalimat terakhir Surat An-Nisa ayat 86, Allah SWT berfirman:
… Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan. Disini, mendahului memberi salam dan membalasnya juga termasuk yang diperhitungkan. Maka kita hendaknya menyukai mendahului memberi salam. Sama halnya kita harus membalas salam demi menyenangkan Allah SWT dan menyuburkan kasih-sayang di antara kita semua.
Dari Abu Juraij yaitu Jabir bin Sulaim r.a.,
Saya lalu mengucapkan '"Alaikas salam, ya Rasulullah," sampai dua kali. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Jangan mengucapkan: 'Alaikas-salam, sebab 'Alaikas-salam adalah sebagai penghormatan kepada orang-orang mati. Ucapkanlah: Assalamu 'alaik."
(HR.Abu Dawud,At Tirmidzi)
Saya lalu mengucapkan '"Alaikas salam, ya Rasulullah," sampai dua kali. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Jangan mengucapkan: 'Alaikas-salam, sebab 'Alaikas-salam adalah sebagai penghormatan kepada orang-orang mati. Ucapkanlah: Assalamu 'alaik."
(HR.Abu Dawud,At Tirmidzi)
Rasulullah SAW selanjutnya memberikan arahan memberi salam bahwa:
- Orang yang berkendaraan harus memberi salam kepada pejalan-kaki.
- Orang yang berjalan kaki memberi salam kepada yang duduk.
c. Kelompok yang lebih sedikit memberi salam kepada kelompok yang lebih banyak jumlahnya.
- Yang meninggalkan tempat memberi salam kepada yang tinggal.
- Ketika pergi meninggalkan atau pulang ke rumah, ucapkanlah salam meski tak seorangpun ada di rumah (malaikat yang akan menjawab).
- Jika bertemu berulang-ulang maka ucapkan salam setiapkali bertemu.
Pengecualian kewajiban menjawab salam:
- Ketika sedang salat. Membalas ucapan salam ketika salat membatalkan salatnya.
- Khatib, orang yang sedang membaca Al-Qur’an, atau seseorang yang sedang mengumandangkan Adzan atau Iqamah, atau sedang mengajarkan kitab-kitab Islam.
- Ketika sedang buang air atau berada di kamar mandi.
Selanjutnya, Allah SWT menerangkan keutamaan salam di dalam surat Al-An’aam ayat 54:
Jika orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami (Al-Qur’an) datang kepadamu, ucapkanlah “Salaamun’alaikum (selamat-sejahtera bagimu)”, Tuhanmu telah menetapkan bagi diri-Nya kasih-sayang. (Yaitu) Bahwa barangsiapa berbuat kejahatan karena kejahilannya (tidak tahu/bodoh) kemudian ia bertaubat setelah itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
*****************************
“Subhanallah..ternyata SALAM ISLAM itu sangat luas ya pengertiannya.
Makasih ya Rin.udah berbagi ilmu..InsyaAllah akan lebih baik lagi dech…Janji
dech nggak akan nulis atau ucapin kata ASS sbg ucapan salamku pada siapapun apalgi ucapan Asaa..kum…hehehe!” kata Tika dengan tersipu
Mulai sekarang mau biasakan untuk mengucapkan Assalamu'alaykum warohmatullaahi wa barokaatu." Atau setidaknya Assalamu'alaykum..!’
“Yup..kita kan bersahabat..dan bersaudara sesama muslim..jangan jera tuk saling mengingatkan dalam kebaikan..
Bukankah ada hadist Nabi yang berbunyi:
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik ra Rasulullah bersabda:
Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.
(HR. Bukhori dan Muslim)
Bukankah ada hadist Nabi yang berbunyi:
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik ra Rasulullah bersabda:
Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.
(HR. Bukhori dan Muslim)
Ana uhibbuki fillah ya Tika !”kataku yang disambut senyum lebar sahabatku .
***************************
Jakarta, The end of June,2011
Andrealica Nhordeeniz
Jakarta, The end of June,2011
Andrealica Nhordeeniz
0 komentar:
Posting Komentar