“Dad..Stop it..! She’ll die…! Please..Dad…!”pintaku..
“Let her to die…I don't care anymore..!”jawabnya sambil terus menyiksa tubuh yang terkulai lemah dan berlumuran darah.
Aku berusaha melindungi tubuh lemah itu.Kujadikan tubuhku sendiri sebagai tameng untuk melindungi tubuh orang yang sangat kucintai dan kubiarkan kemarahan my Dad kepada tubuhku.
“Are you alright,Mom? Please forgive me..coming be late..!”kataku sambil memeluk erat tubuh lemah itu.” Mom..I will protect you…!”
Ada rintihan pilu keluar dari mulutnya.Darah segar mengalir dari hidung dan mulutnya serta warna memar di suluruh wajahnya.Dia berusaha untuk tersenyum sambil menahan rasa sakitnya.
Pelukanku makin erat.Aku takut kehilangan dia.Namun sesaat kemudian kurasakan tubuh lemah itu makin lunglai dan batinku tersentak.
“Mom..please..jangan tinggalkan saya…! Ayo bertahan,Mom…! Please.dont die..,Mom !”jeritku sambil menangis.Namun tubuh lemah itu sudah membisu.
Ada kemarahan yang mulai keluar dari jiwaku.Kesabaranku mulai menipis hingga sekuat tenaga kudorong tubuh my Dad hingga terjerembab ke lantai.
Instingku mulai memberikan aba-aba bahwa jiwaku pun mulai terancam.Kulihat my Dad mulai mengeluarkan benda tajam kesayangannya.
“Aku harus lari !”instingku memperingatklanku.
Kubuka paksa pintu dan tubuhku melesat lari jauh meninggalkan mereka.Aku terus lari dan lari…dan akhirnya kuberhenti di sebuah kantor polisi..
**********************
“Kau membenciku,Rey?”tanyanya
“Saya tidak akan pernah membencimu sebagai ayah saya.Karena tanpamu,saya tidak mungkin hadir di dunia ini.Tapi saya sangat membenci kelakuanmu selama ini..!”