MENENGOK BMI DI BOARDING HOUSE HONG KONG

Bicara masalah BMI(Buruh Migran Indonesia)tidak akan hentinya.Mulai dari keberangkatannya  sampai kembali ke kampung halamnannya.
BMI tidak pernah lepas dari lingkaran pemerasan uang terutama yang dilakukan oleh para agentcy-nya.

Seperti  yang umum di ketahui bahwa setiap BMI yang mau bekerja ke Hong Kong dikenakan pembayaran $ 21.000 dengan rincian $ 6000 untuk agencty Indonesia dan $ 15.000 untuk agencty Hong Kong.Pembayarannya dengan cara pemotongan gaji selama 7 bulan.
Itupun belum final.Jika BMI itu terkena interminete sebelum  contract habis (2 tahun) maka BMI tsb harus menambah pemotongan gaji biasanya sekitar 3 atau 4 bln lagi.miris kan?
Intinya..jangan berharap keberhasilan BMI  menikmati gaji sebelum contract 2 tahun.

Sudah hal umum terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para agentcy nakal di Hong kong.
Agentcy Hong kong memang tersebar dimana-mana dengan persaingan yang ketat seperti Technik Employment,Overseas Employment,Sunlight Employment,Sunday Employment dsb.

 

Tentu saja beberapa agencty besar memiliki boarding house tersendiri.Namun banyak juga agentcy2 yg tak bertanggung jawab dengan menelantarkan para BMI nya.Boarding house tsb untuk menampung para BMI yang bermasalah  seperti yang terkena interminete atau break contract.
Tapi mereka juga menampung para BMI yang finish contract dan mencari majikan baru lagi.
Dan kita bisa dengan mudah menemukan boarding house2 di Cause Way Bay,North Point,Mong Kok,Central, dll.

Di boarding house ini kita akan mendapatkan ratusan BMI yang menunggu nasib selanjutnya.
Bagi yang interminete atau break contract mereka mempunyai waktu 2 minggu untuk mendapatkan contract baru dengan majikan baru.Jika dalam 2 minggu tidak mendapatkan contract baru maka mereka harus segera pulang ke Indonesia.

Sementara bagi mereka yang sudah menekan contract baru maka mereka di persiapkan untuk bersiap-siap menunggu visa baru di China atau Macau.Biasanya mereka menunggu 1 bulan hingga 2 bulan.

Tentu saja konsekuensinya mereka harus membayar lagi agentcy paling sedikit $12.000 lagi walau mereka baru saja selesai membayar potongan gaji 7 bulan(21.000)

Di boarding house ini mereka tidur bergelimpangan bagaikan ikan bandeng di lantai.Bagi yang beruntung mereka bisa tidur di atas sehelai kasur walaupun kasur itu sudah kumal,baud an banyak tinggi(binatang kecil2)

Sementara yang tidak beruntung mereka harus tidur diatas lantai yg cukup dingin.
Tumpukan  tas/koper pun tersebar dimana dalam area boarding house  6x6 meter.Bagi mereka yang tidak mengambilnya dalam jangka waktu 1 bulan,maka koper2 tsb akan dibuang tanpa minta ampun.Apalagi yang tidak bernama.
Mencuci baju,menjemurnya semua dilakukan dalam ruangan itu.Kondisi WC pun sudah sangat memprihatinkan.
Ratusan BMI bergilir untuk 1 WC..hingga akhirnya banyak yang memilih jarang mandi apalgi jika musim dingin tiba.Dapur pun bersatu dengan tumpukan koper2.Alat memasak mereka hanya berupa induction dan  1 atau 2 panci/praying pan.Gelas dan piringpun hanya ada beberapa yang digunakan secara bergilir oleh ratusan BMI.

Biaya makan ditanggung mrk sdr.Agencty hanya menyediakan beras doank.Dan bagi BMI yang finish contract mrk dikenakan  biaya 10% dr gaji dan sewa boarding house $50/days
Sungguh ironis..kondisi boarding house yang tidak seimbang dengan harga yang harus dibayar oleh domestic helper seharga $12.000 demi sebuah kontrrak baru dgn sang majikan.
Mereka sengaja ditaruh di boarding house dengan harapan jika ada panggilan darurat dr agentcy maka domestic helper tinggal di panggil saja.
Dan inilah nasib di balik sosok PAHLAWAN DEVISA INDONESIA…

**********
North Point/ Hong kong,June 24 th 2013

Andrealica Nhordeeniz