SaI Kung..Kampungnya Para BULE di Hong Kong

Pernah ada seorang  wanita dari Bandung secara tak sengaja nyasar di YM saya.Dia menanyakan tempat tinggal saya saat ini.
Saya bilang dari Hong kong dan tepatnya saya tinggal di Sai Kung.
Eh..dia marah dengan jawaban saya.Dia menganggap saya berbohong .
Menurut dia yang sudah 3 kali ke Hong kong tahu banget  kota-kota yang ada di Hong Kong.Dan menurutnya Sai kung TIDAK ada dalam daftar tempat negeri Hong kong…

Saya hanya tersenyum dan saya jawab kalau saya sudah hampir 10 tahun tinggal di HKG.jelas saya tahu lebih detil seluk beluk negeri Hong kong dari satu ujung ke ujung lain.
dan salah satunya adalah  kota SAI kung yang sudah saya tempati h ampir 2 tahun.

Sai kung merupakan salah satu Distrik dari New Teritories Hong kong. Sai Kung Town adalah pusat dari desa-desa sekitarnya, dan nama2 desa tersebut  merujuk ke daerah2 sekitarnya.
Misalnya Mau Ping New Village ,Po Lo Ce,Pa kong Au New Village, Nam Shan Village, Fisherman Village..dsb.

Dan menurut sejarah..sebelum relokasi bandara Hkg dari Kai Tak ke Chek Lap Kok..Sai kung town merupakan daerah perumahan popular untuk para staff bandara dr seluruh dunia.
Sementara penduduk aslinya yang tinggal di desa-desa kebanyakanya bermata pencaharian nelayan.
Tak heran di Sai kung town terdapat pelabuhan2 nelayan dan bernama Sai Kung Pier..
Disana ramai sekali pengunjung terutama tiap hari Sabtu dan Minggu.
Transaksi jual beli hasil laut bisa kita saksikan  dipinggir2 Sai Kung Pier terutama menjelang sore.Jangan bengong jika harga 1 ikan segar bisa mencapai ratusan ribu lho.
Dan disekitar Sai kung Pier terdapat banyak sekali restorant2 seafood dengan harga yang sangat pantastis.Harga 0,5 kg lobster bisa mereguk kocek $ 800..($ 800 X Rp 1.267)

Akhir-akhir ini Sai Kung mendapat julukan sebagai kampungnya para bule(western peoples).
Kita akan menyaksikan 2/3 dr penduduk sai kung adalah para bule yang berkeliaran dimana-mana spt dari Finland,German,Holand,Australia,USA,French,British dsb

Pemandangan hal wajar tatkala pagi dan sore kita mendapatkan mereka yang jogging atau hiking ke bukit2 sekitar Sai kung.
Banyak sekali para bule yg fasih berbahasa Cantonise dan mereka sudah sangat membaur dengan pribumi.

tatkala ditanya mengapa  mrk lebih memilih Sai Kung sbg tempat tinggal dibandingkan memilih  tempat2 spt Central, Cause way bay,Happy Valley,Tsim Tsa Tsui, Mong kok dsb.
Jawaban mereka karena Sai Kung masih asri dan alami  dan tidak terjamah arus modernisasi .
Mereka bosan dengan gedung-gedung pencakar langit..dan hiruk pikuk metropolitan.Di Sai Kung juga mrk bisa bebas berselancar,sailing layaknya di Negara mereka sdr.
Sai kung is the best sebagai tempat tinggal..pelepas lelah sepulang dari kerja walaupun sangat jauh dari tempat kerjaan mereka.

Kebanyakannya mereka kerja sebagai pilot pesawat Maskapai penerbangan di Hkg.

Alat transfortasi di Sai Kung hanya ada Bus ,mini bus ,taxi.
Sementara ferry hanyalah transfortasi bagi pelancong yang ingin berkeliling ke pulau-pulau sekitar Sai Kung..Tak ada jalur sama sekali yang bisa ditempuh oleh MTR(Mass Transit Railway ) atau KCR di Sai Kung layaknya di kota-kota HKG lainnya.
Jalur  MTR yang terdekat dari Sai Kung hanyalah MTR Hang Hau, Tseung Kwanb O dan Choi Hung dengan jarak perjalanan lebih dr 30 menit jarak tempuh bus.
Satu-satunya majalah dlm versi English adalah gabungan antara Sai Kung dengan Clear Water Bay magazine.

Jangan ditanya harga barang-barang di Sai Kung.Karena penduduk Sai Kung kebanyakan para bule..maka harga2 pun dalam ukuran  harga beli western peoples.
jangan heran jika harga barang2 di saikung akan lebih mahal 2x lipat dari harga barang 2 yg beredar di kota2 spt Maon Shan,Shatin,Central dsb yang daya belinya kebanyakan penduduk local Hong kong.

Yang bikin saya tersenyum adalah di Sai Kung banyak sekali terdapat produk2 kayu,anyaman bamboo,kerajinan alumunium dengan nilai jual yang sangat fantastis.
Saya sempat bengong ketika orang Finlandia membeli kaleng kerupuk  bertuliskan NILAM SARI made in Indonesia dengan harga jual  $478/pc.
Kaleng kerupuk biru kecil yang biasa saya temui di warung2 Indonesia sbg tempat naruh jajanan kerupuk putih..oleh Bule dipakai sebagai tempat menyalakan Lilin.

Alam Sai kung yang masih asri,udara yang sejuk,pemandangan yang indah mengingatkan saya akan keindahan sebuah perkampungan yang asri di Indonesia.
sayangnya..bagi warga Indonesia sdr terutama yang bekerja sebagai domnestic helper justru tidak menyukai Sai kung sebagai tempat mencari pekerjaan.
Mereka lebih menyukai kota-kota besar seperti Cause Way bay,Wan Chai,Central dsb sebagai tempat mengais rizki.Mereka bilang..ngapain jauh-jauh datang bekerja ke Hong kong tetapi harus tinggal lagi disebuah kampung?Sama saja tinggal di kampung halaman sdr…katanya..

Sai Kung memang sebuah perkampungan elit..jika dibandingkan dengan kampong Indonesia..maka keadaan kota Sai kung ibarat sebuah ibu kota Kabupaten yang masih asri seperti Kabupaten Kuningan Jawa Barat.Tanpa gedung-gedung pencakar langit tapi lengkap dalam sarana hidup spt kolam renang,golf,supermarket,wet market,library,sekolah yang disertai alam pegunungan yang masih asri..
Wajar ..jika alam Sai Kung menarik warga asing menjadikan  sebagai tempat tinggalnya.
Jadilah..Sai Kung salah satu kampungnya para Bule di Hongkong…

***********
Sai Kung,June 17,th 2013

Andrealica Nhordeeniz