Andaikan kuboleh berjalan dan bertanya seolah teman lama..
Meninggalkan atributmu yang ada..
Menyelam dasar nuranimu..
Presidentku...
bagaimana perasaanmu tatkala tunawisma berkeliaran ..
Tangisan rakyat kecilmu yang terhimpit beban ekonomi..
Hukum terinjak2 dlm putaran org berduit..
Dunia pendidikan yg makin gelap tergapai oleh si miskin..
Tergolek lemah dlm lingkup kumuh derita..
Presidentku..
Masihkah engkau tegak dan melambai sementara jeruji si miskin menatap nanar..
Masihkah bermimpi indah sementara impian rakyat kecil terburai dlm kedzaliman?
Masihkah berhak BERCURHAT TERBULLY..sementara rakyat kecilmu terbully bertahun-tahun dalam cemarut ketidak adilan?
Tolong selami nuranimu..
Dan ingatlah akan sebuah peringatan Rosulullah SAW...
"Tiadalah seorang hamba Allah swt yang diberi tugas pemimpin untuk
memimpin rakyat kemudian dia mati di hari kematiannya dalam keadaan dia
menipu rakyatnya melainkan Allah swt mengharamkannya dari memasuki
syurga’. (Hadis Muttafaq’alaih)
******************
Sai Kung,7 July 2013
Sai Kung,7 July 2013
Andrealica Nhordeeniz
2 komentar:
Masya Allah...,
moga Bapak presiden bisa membaca puisi ini. pada blog ini. Teriring salam kenal dariku (nunungnurhamidah@gmail.com) i like u. thanks
Terimakasih.
wah puisinya inpirasi banget nie..
mampir kesini bos, tinggalkan komentar ya hehe
salam kenal aja
Sajak Untuk Presiden RI 2014
Siapa Presiden Republik Indonesia 2014
Posting Komentar