Pages

Kamis, 14 Juli 2011

PUNYA HUTANG YA… BAYAR DONK.. (Cerita berdakwah)

Share on :




Gubrrrakkk…!
Terdengar suara berdebum yang cukup keras dari ruang sebelahku.
Kaget juga diriku dan langsung kuhentikan kegiatanku memeriksa file2ku.
Bergegas kutengok ruang kamar sahabatku.

“Kenapa Din?Jatuh ya?”tanyaku sambil membantu Dina berdiri.

“Kulit pisang sialan…udah terpeleset malah tertimpa bangku lagi.!”gerutunya. 

“Mangkanya buang sampah itu pada tempatnya,Non..!”

Dina terdiam.Sambil meringis dia mencoba memijit kakinya yang terseleo.
“Hari ini benar2 hari sial bagiku.Udah jatuh tertimpa tangga lagi..!”celetuknya. “Sial..sial banget…!”

“Namanya juga musibah,Din…ya harus sabar dalam menerimanya !”Nasihatku
“Ingat lho Allah sangat mencintai orang-orang yang sabar. “Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)

“Sabar gimana? Kesabaranku udah hilang tanpa sisa..Bis..bis…bis…habis semuanya tanpa sisa yang namanya kesabaranku.!”

“Lho..emangnya ada apa ya Din?”tanyaku tak mengerti.”Koq kamu kayak marah banget sich?”

“Gimana aku nggak marah bin jengkel ama makhluk yang bernama Lastri?
Gimana aku bisa nahan kesabaranku padanya dan tetek benghek kejadian hari ini?”

“Saya sungguh tak mengerti.Ceritain donk..biar saya jelas gitu..”

“Gini lho Nia..Kau tahu Lastri kan? Yang suka berdandan menor itu?”
Kuanggukan kepalaku sebagai jawaban.

“nach..tukh orang ternyata pembohong besar…janji melulu tapi  selalu ingkar janji..Huh..rasanya pingin tamparin tukh pipinya yang gemil itu,biar tahu rasa!”

“Emang Lastri janji apaan kpdmu sampai kau geram banget?”

“Tukh orang pinjam uangku sudah 8 bulan tak mau bayar.Kemarin itu kami janjian kalau hari ini jam 10 pagi Lastri mau bayar hutangnya kpdku.
Dia nyuruh saya temuin dia di dekat kampusnya.
Ditunggu sampai jam 13.00 WIB  siang dia nggak nongol2x.Saya kan belum sholat,akhirnya saya mau pulang saja.Apalagi hujan mulai lebat.
Sialnya dalam tikungan jalan,sebuah mobil dgn kecepatan tinggi muncratin air genangan yang ada di sisi jalan itu.basah dan kotor bajuku ini.Nach begitu mau sampai rumah Lastri telp agar saya balik lagi ke tempatnya.
Jelas donk saya tambah marah dan jengkel.
Eh..masuk kamar..malah terpeleset kulit pisang…dan tertimpa bangku lagi.”urai Dina panjang lebar dengan nada penuh kemarahan yang terpendam.

“Oh..gitu ya kejadiannya? Hm..saya ikut prihatin Din..tapi kau tetap harus sabar dan bisa ambil dari semua musibah ini.
Kamu kan pasti ingat dgn hadist Nabi yang berbunyi:

 “Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengatahui) bahwa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah baik baginya.” (HR. Muslim)

“Aku udah berusaha sabar lho Nia..tapi ya..kadang suka marah juga kalau ingat sikap Lastri kepadaku “

“Emang Lastri punya hutang berapa?’

“ Satu juta..tapi udah 8 bulan Cuma 50 ribu doang yg baru dia bayar.Janji melulu..tapi tak pernah ada bukti.Sebel aku ama dia. Hutang itu perlu bukti bayar dgn uang..bukan Cuma janji dgn kata INSYA ALLAH..!” kata Dina dengan nada yang masih penuh kegeraman.

Aku tersenyum..teringat kpd pengalamanku sendiri.Seorang teman FB bernama Ninda dengan dalih pinjam dana buat usaha spree-nya bersama sahabat karibku ternyata menipuku mentah2.
Dana yang cukup besar hilang entah kemana bersama raibnya orang bernama Ninda tsb.Pengalaman yang benar2 mengerikan dari seorang teman FB .

“Mungkin Lastri belum punya uang lho Din..Tak ada salahnya memberi tenggang waktu kepadanya.Kan ada hadist Nabi yang berbunyi:

Barangsiapa memberi tenggang waktu pada orang yang berada dalam kesulitan, maka setiap hari sebelum batas waktu pelunasan, dia akan dinilai telah bersedekah. Jika utangnya belum bisa dilunasi lagi, lalu dia masih memberikan tenggang waktu setelah jatuh tempo, maka setiap harinya dia akan dinilai telah bersedekah dua kali lipat nilai piutangnya."
 (HR. Ahmad, Abu Ya'la, Ibnu Majah, Ath Thabraniy, Al Hakim, Al Baihaqi)

“Aku nggak percaya kalau Lastri nggak punya uang.Lihat saja Hpnya  baru
terus,itu tandanya dia udah punya duit kan?Tapi kenapa dia tak mau bayar hutangnya? Saya kan butuh duit tuk bayar sewa kostku.”

“Ya udah..di ikhlaskan saja..mungkin bukan rezekimu.!”saranku

“Nggak bisa..! Pokoknya dia harus bayar..kalau tidak mau bayar,aku bikin dia malu sekampusnya.Akan kubuat dia jera dengan pelajaranku..PUNYA HUTANG YA BAYAR DONK ”ancam Dina.

“Jangan gitu lho Dina..Jangan main ancam-ancaman kpd orang lain.
Mau tahu nggak tentang bahayanya HUTANG MENURUT ISLAM?’

“Emang apa hubungannya hutang dengan agama kita? Hutang ya hutang..harus di bayar …agama ya agama..lain lagi dong soalnya”

“Hm..gini lho Dina…Agama Islam jelas mengatur tentang bab hutang bagi kaum muslimin berdasarkan al hadist dan al qur’an.
Nich bahasannya kayak begini;

Rosulullah SAW bersabda :

” Diampunkan semua dosa bagi orang mati yang terkorban Syahid kecuali jika ia mempunyai hutang (kepada manusia)”
 ( Riwayat Muslim, 6/38)

Lebih buruk lagi apabila terdapat sesetengah individu yang meminjam dengan niat untuk tidak memulangkan kembali.
Sebagaimana Sabda Nabi SAW :

Barangsiapa yang meminjam harta orang lain dengan niat ingin mengembalikannya, Allah akan mengembalikan pinjaman itu, namun barangsiapa yang meminjamnya dengan niat ingin merugikannya, Allah pun akan merugikannya” ( Riwayat Al-Bukhari, 2/83 )

Rasulullah SAW juga kerap mengajarkan  umat islam agar berdoa dilepaskan dari hutang :
: Ya Allah, aku berlindung kepadaMU dari dosa dan hutang, lalu Baginda ditanya : Mengapa engkau sering meminta perlindungan dari hutang, wahai Rasulullah ? ;
Baginda menjawab : ” Jika seseorang berhutuang, bila berbicara ia dusta, bila berjanji ia mengingkari”
( Riwayat Al-Bukhar, 1/214 )

Terdapat juga dalam sebuah hadist lain :
: Ya Allah, aku berlindung dari kekufuran dan hutang,
Mendengar itu seseorang bertanya, ” Apakah engkau menyamakan kekufuran dengan hutang wahai Rasulullah ? ;
” Benar ” Jawab Rasulullah”
( Riwayat An-Nasaie, 2/316 ; Ahmad , 3/38 ; Al-Hakim )

Nach hadist ini juga amat berbahaya nich bagi yang punya hutang “Sungguh janganlah kamu mati dengan meninggalkan hutang. Karena hal itu taruhannya- adalah kebaikan dan keburukan. Pada saat nanti tiada lagi dinar dan dirham dan Allah tidak akan men-zhalimi seorangpun”.
 (HR. Ibnu Majah dengan sanad shahih)

Hutang merupakan bendera kelemahan dan kehinaan. Allah menghinakan seseorang dengannya. Olah karenanya, jika Allah menginginkan kehinaan seorang hambaNya, maka Allah lilitkan hutang kepadanya. Dari Ibnu Umar, Nabi r bersabda:
“Hutang adalah bendera milik Allah di atas bumi, jika Dia menghendaki kehinaan seorang hambaNya maka ditaruhlah –hutang tersebut- di lehernya”. (HR. Hakim)

Dari Ibnu Umar ia berkata, saya mendengar Rasulullah memberi wasiat kepada seseorang dengan ucapan beliau: “Minimalkan (kurangilah) dosamu niscaya akan memudahkan kematianmu dan minimalkanlah hutang niscaya kamu hidup bebas tanpa ikatan”. (HR. Baihaqi)

Siapa saja yang mengambil harta kawannya (meminjamnya) lalu mati dan tidak meninggalkan sesuatu untuk menggantinya maka sungguh ia telah membuka pintu dosa besar. Nabi r bersabda:

“Sesungguhnya dosa terbesar di sisi Allah setelah dosa-dosa besar yang terlarang adalah seseorang yang mati dengan tanggungan hutang tanpa meninggalkan sesuatu untuk melunasinya”. (HR. Abu Daud dari Abi Musa Al-Asy’ari)

Berlandaskan dalil-dalil di atas jelaslah kepada kita bahwa aktiviti berhutang ini adalah kurang sehat menurut pandangan Islam. Justru, kita sewajarnya menjauhinya semampu kita.
Bahkan Rosulullah mengajarkan do’a agar terlepas dari lilitan dari hutang dan do’anya spt ini nich;

“Allaahumma Anta taksyiful maghrami wal ma’tsami faksyifhu ‘annii. Allaahumma innii a’uudzubika minal ma’tsami wal maghram
Ya Allah Engkau Maha menyingkapkan (mengenyahkan) hutang dan dosa, maka singkapkanlah dari diri hamba. Ya Allah, hamba memohon perlindungan diri dari terpaan dosa dan lilitan hutang.

****************


Gitu lho Dina..kaitannya bahaya hutang dalam Islam.Dan perlu dirimu ketahui juga yang namanya hutang bukan spt yang dilakukan Lastri kpdmu saja,tapi jenis hutang lainnya yg disarankan untuk di jauhi spt;

a.Credit Card
Jenis pinjaman ini banyak sekali hukum ribanya selain itu ditakutkan penggunaanya yg senantiasa berlebihan.

b.Pinjaman Pribadi
Nach jenis hutang ini juga sangat berbahaya karena menyebabkan penyakit ketagihan duit dikalangan masyarakat.Perlu disadari seluruh pinjaman pribadi secara konvensional sgt diharamkan oleh Islam dgn disepakati oleh pr ulama.
Cuma, hari ini, terdapat beberapa Bank Islam dan perbankan Islam yang menawarkan Pinjaman (pembiayaan) peribadi secara Islam. Sebagai makluman, tidak semua bank Islam menawarkannya karena produk ini berlandaskan konsep “bai inah” ( jual dan beli semula antara dua pihak yang sama).

c.Pinjaman perumahan dan mobil/kendaraan
Ini juga harus diperhatikan.Jangan sampai kita ambil pinjaman tanpa mengukur untuk pembayarannya.Setiap pinjaman konvensional dlm hal pinjaman rumah dan mobil itu tetap haram hukumnya.

***************************

“Waduh ngeri juga ya kalau kita punya hutang.Apalagi dosanya tidak akan terampuni dan terancam kufur.juga ancaman2 lainnya dari Allah
Jadi gimana sikapku terhadap Lastri?” Tanya Dina 

“Maafkan dia atas kelalaiaan dan cobalah bicara baik-baik.Kalau mmg dia tak mau bayar..ya udah coba untuk di ijhlaskan.
Memaafkan kesalahan orang lain memang terasa berat jika hati kita belum terisi keikhlasan,namun ingatlah selama kita mau memaafkan orang lain maka Allah swt  akan senantiasa memaafkan kita juga.
Nich ada Firman_Nya yg berbunyi:

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
 (QS. Ali ‘Imraan [3]:134)

Ada lagi nich ;
“dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,   .” (QS. An Nuur, 24:22)
Juga Firman lainnya;

 
“Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Kuasa.” (QS an-Nisaa’ [4]: 149)

“Hm..jadi gitu ya? Waduh..aku ternyata sangat jauh ya dari sifat pemaaf.”

“Ingat lho Dina..nahan  nafsu marah itu perlu agar kita tak tergelincir ke lembah yang sesat.Bukankah hadist Nabi juga udah ingatin kita bahwa:

“Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah bersabda, "Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah." (Bukhari - Muslim)

“hehehe..iya ya..aku koq jadi orang sering marah-marah melulu..harus banyak istighfar nich.Banyak berdzikir kepada Allah swt agar mulutku adan hatiku dingin dalam bertindak..Mungkin aku akan mengikhlaskan saja dech hutangnya daripada aku tersiksa terus dengan sikapnya.
Makasih ya Nia.udah bantu dinginkan suasana hatiku yang tadi amburadul”kata Dina dengan wajah yang tersipu..


*****************
 
Salam ukhuwah Islamiyah
Hongkong,July 2011
Andrealica Nhordeeniz

0 komentar:

Posting Komentar